Sudahkah Anda termotivasi sebelum Anda memulai untuk memotivasi orang lain?
Seseorang tidak akan pernah dapat memberikan motivasi kepada orang lain sebelum seseorang itu dapat memotivasi dirinya sendiri. Banyangkan Anda sedang berada dalam sebuah training, atau dalam sebuah seminar. Pembicara di depan Anda memberikan materinya dengan tidak bersemangat, tidak menguasai apa yang dibicarakan. Tentu saja peserta menjadi tidak bersemangat juga dan dijamin pasti tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh pembicara tersebut.
Memotivasi seseorang bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Butuh pendekatan berbeda dan proses yang lama. Syarat pertama seseorang dapat memotivasi orang lain adalah dirinya harus sudah termotivasi. Secara logika pasti bener dong. Bagaimana mungkin dapat memotivasi orang lain kalo dirinya saja tidak termotivasi. Malahan nanti orang yang tadinya sudah agak termotivasi jadi makin tidak termotivasi.
Persoalannya sekarang, sudahkah Anda sendir termotivasi sebelum memulai untuk memotivasi orang?
Untuk dapat memotivasi diri sendiri, yang pertama harus kita yakini adalah bahwa setiap dari kita memiliki nilai. Dalam perjalanan kehidupan kita, nilai-nilai yang kita miliki akan selalu bertumbuh. Hanya saja mungkin kita sendiri tidak menyadarinya. Manusia sebagus apapun, sejelek apapun, pasti mempunyai nilai.
Yakinlah dengan apa yang Anda miliki. Apapun yang Anda kerjakan, jika dikerjakan dengan sungguh-sungguh pasti ada nilainya. Jangan pernah merasa pesimis dengan keadaan. Banyak orang merasa tidak mempunyai nilai karena hidup mereka dinilai gagal. Banyak orang menjadi mudah menyerah karena tidak termotivasi.
Bagaimana agar kita tidak mudah menyerah?
Pernah saya baca dari buku "Manage Your Mind For Success", ada salah satu bahasan yang cukup menarik buat saya. Tentang seseorang terkenal, yang tidak percaya pada mitos-mitos kesuksesan seperti halnya shio, zodiak, istilah "balung kere", dll. Yup, dia adalah Andrie Wongso. Ada yang belum kenal? Tapi disini tidak akan dibahas tentang bang Andrie. Yang ingin saya tekankan adalah, kita semua tidak boleh menyerah terhadap suatu hal. Katakanlah kita bukan dari keturunan keluarga kaya. Kata siapa kita tidak dapat menjadi kaya? Contoh ekstim dalam buku itu malah dicontohkan seorang pengemis. Bahkan pengemis pun tidak boleh menyerah. Kali-kali aja one day pengemis itu bisa mem-franchise-kan kegiatan mengemisnya. Nah lo!!!
Percaya diri. Itu harus. Percaya bahwa anda punya nilai. Percaya bahwa anda dapat mengambangkan nilai tersebut. Buatlah diri anda termotivasi. Itu sangat penting. Tatap setiap hari dengan penuh keyakinan. Mantan manager HRD tempat saya bekerja dulu pernah bertanya pada saya. Pada waktu itu saya sedang dalam keadaan down, alias tidak termotivasi untuk bekerja. Dia menanyakan, "Pernah kaga, waktu bangun pagi terus mikir... Aduh, udah pagi, udah waktunya kerja, mampus gw, ntar ketemu si anu, si itu, belum lagi mesti ngerjain ini itu". Terus waktu itu saya jawab, "Hmm.. belum separah itu sih Pak"
Nah, itu salah satu bentuk pribadi yang benar-benar sudah tidak termotivasi. Jika sudah dalam keadaan seperti itu, mending buang ke laut saja deh. Artinya, cepetan cari sesuatu yang baru buat meningkatkan motivasi. Entah itu pindah kerjaan, atau ganti pacar.
Back to the topic, kunci pertama untuk dapat menjadi motivator, anda sendiri harus lebih dulu termotivasi dengan cara menemukan nilai dalam diri anda. Kembangkan nilai tersebut untuk meningkatkan kepercayaan diri. Setelah itu baru dapat memotivasi orang lain
Ayo kita memotivasi orang. Masih banyak diluar sana yang butuh dukungan.
0 comments:
Posting Komentar