Charles Schwab memperoleh gaji sejuta dolar per tahun pada perusahaan bisnis baja, dan dia mengatakan bahwa upah yang sangat tinggi itu disebabkan karena kemampuannya menangani manusia. Percayakah Anda?! Seseorang digaji banyak hanya karena punya kemampuan menangani manusia.
Suatu sore Charles berjalan melewati pabrik baja tempat dia bekerja dan dia menemukan sekelompok karyawan yang merokok tepat persis dibawah tulisan "Dilarang Merokok". Apa yang dilakukan dia sebagai seorang Charles Schwab? Apakah Anda mengira bahwa Charles akan menegur habis-habisan? Jawabannya adalah tidak!
Charles Schwab berbincang-bincang dengan orang itu dengan ramah dan tidak mengucapkan sepatah katapun tentang apa yang telah mereka lakukan yang dengan jelas menyalahi aturan untuk tidak merokok di tempat tersebut. Akhirnya Charles malah memberikan kepada mereka cerutu dan berkata dengan mengedipkan matanya, "Saya akan merasa senang jika kalian merokok diluar".
Hanya itu yang dikatakan oleh Charles. Karyawan tersebut menjadi sadar bahwa Charles mengetahui bahwa mereka melanggar peraturan, namun mereka kagum kepada Charles karena dia tidak memaki-maki mereka. Charles sangat sportif kepada mereka, dan hal ini membuat mereka juga menjadi sportif pada Charles Schwab.
Quote from: Dale Carnegie, Menjadi Pemimpin Dalam Diri Anda.
Apa yang anda pikirkan setelah membaca cerita diatas? Awal setelah saya membaca buku tersebut, kebetulan cerita ini ditulis di halaman awal, saya menjadi terkagum dengan apa yang telah saya baca. Wow, sungguh suatu teknik human managerial yang menarik. Saya menjadi bersemangat untuk membaca apa yang ada di halaman berikutnya. Tapi itu dulu. Sekarang saya justru malah berpikir, cerita tersebut di adopt dari kisah di Amerika, bukan Indonesia. Saya sedikit pesimis dengan teknik tersebut, apa cocok untuk diterapkan di Indonesia mengingat Indonesia punya culture yang 180o berbeda dengan Amerika. Secara kebetulan juga karyawan tersebut punya pikiran yang terbuka dan sadar dengan sendirinya tanpa harus diingatkan lagi. Hanya cukup dengan sepotong kalimat yang menyentuh, sudah membuat mereka berubah. Saya hanya khawatir jika hal tersebut dipraktekkan di Indonesia, yang terjadi malahan karyawan merasa diberi angin dan menjadi makin membandel.
Perbedaan budaya perilaku membuat beberapa hal tidak dapat diadopsi dengan mudah. Banyak orang menjadi berkembang dengan mendapatkan pengetahuandan wawasan lewat membaca. Namun hal ini tidaklah cukup. Pengamatan dan pengalaman hidup akan membuat seseorang menjadi lebih bertumbuh dan dapat menerapkan nilai-nilai kehidupan yang mereka miliki dan yakini. Saya tidak mengatakan bahwa teori tersebut salah dan tidak cocok diterapkan di Indonesia. Yang lebih ingin saya tekankah adalah, jika Anda menjadi Charles Schwab di Indonesia, praktekkan teori tadi untuk orang-orang tertentu yang tentu saja sudah Anda mengerti dengan jelas kepribadiannya. Tidak semua dipukul rata dengan perlakukan seperti diatas. Itulah salah satu bentuk development yang dilakukan dengan cara memberikan penghargaan.
Tertarik untuk mencoba? Silakan...
0 comments:
Posting Komentar