Salah satu momen yang ditunggu-tunggu oleh orang tua adalah saat hari pertama anaknya masuk sekolah. Banyak teman-teman saya yang beberapa waktu lalu menuliskan shoutout di status online-nya dengan kalimat "Akhirnya si kecil sekolah juga", atau dengan "Asikkk akhirnya anakku sekolah", dan masih banyak lagi ungkapan kegembiraan serupa.
Kemarin siang, seorang teman menghubungi saya, dia adalah mantan rekan kerja saya di tempat kerja saya yang lama. Kebetulan dia satu divisi dengan saya. Dia menceritakan bahwa dia dimutasi kebagian lain dan di down grade ke level terbawah. Saya sangat suprise mendengarnya karena kabar terakhir yang saya terima 2 minggu lalu adalah teman saya itu sudah menduduki posisi kepala department. Singkat kata akhirnya semalam dia main ke rumah, bercerita panjang lebar tentang problematika yang dialaminya.
Saya cukup ngeri membayangkannya bila saya yang berada di posisi dia. Statement yang keluar dari mulutnya adalah dia tetap akan menjalani hal ini, karena toh dia pun dulu start masuk kerja juga dari level yang paling bawah. Saya sempat berpikir dalam hati, saya tidak yakin dengan statement dia itu. Mungkin secara fisik dia siap menghadapai pekerjaan yang baru. Yang jelas-jelas berbeda dengan pekerjaan sehari-hari nya dulu. Salary jelas akan turun drastis, namun ini bukan satu big problem. Yang akan menjadi masalah besar menurut saya adalah mental. Anda bisa membayangkan bagaimana seorang yang menjabat sebagai leader, akhirnya harus menjadi seorang operator. Down grade 2 level saya pikir adalah satu hal sangat drastis dalam satu perusahaan. Saya pikir kekuatan mentalnya akan benar-benar diuji saat hari pertama dia menjalani pekerjaan barunya itu.
Saya mengibaratkan hal ini seperti anak yang baru pertama kali masuk sekolah. Anak yang tidak kuat mental kadang sering mencari alasan ini itu untuk tidak sekolah. Semua perasaan campur aduk jadi satu. Saya hanya berharap first day teman saya itu tidak menjadi suatu awal kehancuran, melainkan menjadi satu awal kebangkitan.
Semalam saya banyak memberikan gambaran positif kepada teman saya itu untuk membantunya melalui hal ini. Karena saya percaya, hari ini, hari pertamanya, akan terasa sangat lama. 8 jam bisa terasa seperti 8 tahun. Saya memberikan gambaran kepada dia bahwa dia harus percaya satu hal, jika memang yang dia kerjakan selama ini memang benar, ada di jalan yang lurus, kejadian tersebut tidak akan membuatnya hancur, melainkan membuatnya semakin kuat. Ingat, Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan yang melampaui kekuatan manusia.
1 comments:
nasip tuh
Posting Komentar